Rabu, 13 Juli 2011

HATI KOSONG YANG AKU SENDIRI TAK MENGERTI

Sejenak aku berdiri
Menegakkan diri yang melemah
Karena debur waktu mengikis semangat dan harapan
Aku pandang matahari tanpa mengedipkan mata
Tiba-tiba aku buta
Terang atau gelap
Aku tetap tak mengerti jalan kemana harus pergi
Aku robohkan saja diri pada bebatuan gurun
Panas, keras, menghujam tubuh sadis
Tapi aku tetap dapat melihat awan selembut kapas
Aku kaitkan jemari
Pada angin yang lewat
Berlomba-lomba menghampiri cakrawala pagi
Dan berteriak kepada mentari
Agar sinarnya tiada lagi menyakiti kala tengah hari
Saat menghirup udara penuh pasir jingga
Berurutan aku hitung gemintang dari timur ke barat
Maaf aku sedang tersesat
Aku hanya berkhayal memiliki kompas para bajak laut
Sendi-sendiku memainkan ketukan tak nyaman
Ini gurun
Tapi temperatur berjalan menjauhi angka nol
Dan lebih suka bermesraan dengan angka minus
Aku menggigil
Kujilati bibir agar tetap basah
Agar tetap bisa bicara pada burung nazar
Aku bukan mayat lezat santapan penghilang lapar
Aku hanya tersesat
Dan aku hanya tak mengerti
Bagaimana hati ini mengintimidasi kebahagiaan
Pada akhirnya hari-hariku hanya dicumbui kesedihan
Dan aku tak pernah mengerti bagimana hati ini masih bertahan

0 komentar:

Posting Komentar

prev next