Rabu, 13 Juli 2011

KERETA EKONOMI MENGAJARI KEHIDUPAN

Hina!
Dalam gerbong kereta pengap busuk
Haram dan halal sejenak layak dikata sama
Tiket atau uang penutup mulut, kehormatannya sama
Hina!
Di kereta tak layak jalan ini
Tak ada untungnya bisa duduk
Tetap saja terjepit diantara hina berkeringat
Dan bising lalu lalang
Hina!
Moral di jual dalam kereta rombeng
Sementara aku yang mencoba kembali putih
Harus menjadi saksi mata
Hina!
Kepalaku tersiksa pening seharian
Lebih tersiksa melihat mereka yang menatap terpana
Pada pantat-pantat yang digoyang diujung hidungnya
Merayu menggoda agar laku
Ini jaman apa?!
Aku ingin sepenuhnya mengerti
Dimana di bumi pertiwi ada harga diri yang tak lagi mampu dijunjung
Tapi aku diajari melihat tak boleh hanya dari satu sisi
Di sini juga di jual hembusan nafas-nafas semangat
Tak berkenalan dengan waktu dan usia
Diajarkan padaku arti nafas berat terengah
Disetiap kata yang melipur harapan kosong
Di gemulai lenggokan pantat penyambung hidup
Diantara asap tipis rokok
Disela ketidak pedulian mata
Perjalanan hari ini mengenalkan hidup untuk menghidupkan
Melihat takkan sama dengan menjalani
Memahami berarti harus membaca dan tahu diri
Seloroh nakal bukan berarti brengsek
Tapi hatiku yang sok suci dan berkata dengan Ilahi
Kuteruskan bacaku dengan posisi duduk berbeda, belajar, memahami
Menjangkau nurani yang mulai menjelajahi batas-batas

0 komentar:

Posting Komentar

prev next