Rabu, 13 Juli 2011

MALAM DENGAN-NYA

Tertunduk khusyuk ketika doa memenuhi ruangan
Ruang hati kosong yang selama ini menjauh dariNya
Menghirup nafas sebanyaknya sedalam-dalamnya
Tetap saja tak bisa memenuhi nafas yang dibutuhkan dihadapanNya
Dia Maha Suci, tak kuasa mata ini memandangnya
Bahkan mata hati yang disanjung suci penuntun jiwa
Menutup, menggeliat meneteskan air mata
Kumpulan dari kesombongan dan kegigihan menjalani dosa
Menetes melepuhkan pipi manja tak berkawan
Di hadapanNya tak ada yang berkawan
Termenung satu-satu menduduki jati diri dan harga diri
Mengumpulkan sejuta kekuatan yang tetap saja melemah atas kuasaNya
Diri ini ingin melebur serendah-rendahnya masuk ke inti bumi
Sesaat setelah semua dosa diakui diri
Tak kuasa kembali mengulang kalimat pengakuan
Aku pandang hamparan bumi
Tiada tempat tersisa yang tak ditutupi dosaku
Seluruh tubuh bergetar hebat
Tak ada lagi tangis air mata menandingi kala itu
Istighfar, takbir, apapun kalimat yang bisa kuucapkan
mengagungkan Dia dan memohon maaf kepadaNya
Tak kuasa lagi aku berdiri tegak
Diri ini benar-benar luluh mencair
Menatapi dosa yang telah penuh sesak mengisi bumi dan udara
Bahkan menembus langit tua yang tiba-tiba juga ikut sayu
Aku mulai bergerak menyucikan diri
Menjalankan setiap kewajiban berdasar perintah dan firmanNya
Ku raih tasbih aku gerakkan khusyuk, entah berapa kali seperti itu
Aku yakin baru sekali ini

0 komentar:

Posting Komentar

prev next