Rabu, 13 Juli 2011

PETIKAN SENDU SEGERA BERLALU, IBU

Petikan sendu
Mengalirkan air mata
Petikan sendu
Mengalirkan air liur dan ingus
Membuatku tampak menjijikkan bagimu
Petikan sendu
Adalah tumpahanku
Atas injakan-injakan tak terhormat
Atas cacian-cacian membinatangkan
Ragaku bergetar menggeliat
Sambil menangis aku hunuskan pedang
Kepada tuan bertaring bertanduk bermata merah
Sambil menahan sakit perih aku hunuskan pedang
Mencincang kemenangan yang ditelanjangi raja bermuka dua
Petikan sendu
Menangis ibu di pojok masa mulut bebas bicara
Menatap kosong bapak berdiri garang tak memberi nafkah
Asap rokok bapak mengebul menutupi petikan sendu
Membiarkan ibu telanjang
Tanpa memberi baju atau sekedar kutang dan celana dalam
Menggigil ibu di malam
Mandi keringat ibu di siang
Kutabrak bapak dan kuletakkan tinju berat tepat di mulut dan matanya
Ku butakan saja dia
Ku bisukan saja dia
Biar dengar memperkosa jiwanya
Biar dengar menyiksa hitam hatinya
Ternyata pedangku masih tersimpan dipinggang
Darah mengalir mewarnai kilatan tajamnya
Aku hunuskan pedang kepada bapak
Aku cincang kaki dan tangannya
Tak bisa lagi kini ia melukai ibu dan anaknya
Tak bisa lagi kini ia makan tanpa disuap
Disuap dengan kasih dan sayang
Bukan dengan uang perempuan jalan, peemabuk, dan pemalsu keadilan
Ibu
Maafkan aku ibu
Mencintai sebatas menyanyi lagu
Menyayangi sebatas tradisi berdiri menatap matahari
Menaruh lurus tangan di sebelah dahi
Ibu
Peluklah aku ibu
Pakailah jaket dan celana usangku
Biar aku telanjang
Biar aku paham deritamu dari masa lalu
Ibu
Biarkan aku telanjangi bapak
Untuk pahami siksanya deritamu
Untuk pahami arti kursi dan menafkahi
Untuk pahami anak dan istri
Ibu
Petikan sendu ini pasti berlalu
Bapak sudah bersujud pada Ilahi
Adil dan hukum sudah jadi satu
Bicara kita tak lagi dilarang atau ditutupi
Ibu
Naiklah ke punggungku
Ayo ku bawa engkau berlari menerjang cuaca menghitam
Eratkanlah peganganmu
Biar ku letakkan tanganmu di atas kepala-kepala ibu-ibu kaya
Karena disitulah letak kehormatanmu selama ini disembunyikan

0 komentar:

Posting Komentar

prev next