Rabu, 13 Juli 2011

PUJANGGA, ATAS NAMA CINTA

Seorang pujangga meniupkan rasa pada perahu kertas
Membiarkannya berlayar dari sungai kecil
Hingga bermuara di lautan lepas
Mengatas namakan cinta
Pujangga menggoreskan tinta pada peristiwa
Beribu syair mempesona dia cipta
Beribu kata, makna dan nada
Mengiringi setiap rasa yang kental berada
Serpihan-serpihan batu gunung
Pujangga satukan menjadi sebuah karya agung
Menghasilkan mozaik-mozaik berwarna pelangi
Pujangga letakkan di setiap sudut bangunan kota mati
Mengatas namakan cinta
Pujangga ceritakan cahaya perjuangan
Pada hati yang tak kenal lelah pada kelemahan
Pada panas cahaya matahari yang tak pernah segan
Mengiringi keberanian yang dia tegakkan
Pada perahu kertas yang telah basah
Pujangga menanti hati yang tak kunjung menghampiri
Meratakan kebohongan bahwa dia kini tak lagi sendiri
Pujangga letakkan buku yang telah dia baca pada pustaka hati
Sebagai perenungan hidup di akhir nanti

0 komentar:

Posting Komentar

prev next