Rabu, 02 Februari 2011

oooi

mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa


seperti kata Soe Hok Gie diatas, aku nggak pernah menanam apa-apa, aku pun seharusnya nggak akan kehilangan apa-apa, karena aku nggak menanam apa-apa, aku nggak menuai apa-apa. Apa yang tidak aku miliki pasti nggak mungkin merasa kehilangan karenanya.
nilai-nilai yang keluar seharusnya juga aku syukuri karena aku nggak pernah serius kuliah disemester ini, walaupun berat untuk menerima satu nilai yang "ehm-ehm".

seperti di note yang berjudul "keluh kesah", di semester ini aku masih dilema, walaupun seharusnya nggak jadi alasan buatku malas kuliah. tapi mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, dan buburnya adalah nilai yang kurang bisa bersaing.

lalu, seperti strategi sebelumnya, yang  udah mastiin semester satu berantakan, berarti smester selanjutnya harus bagus. TAPI, katanya senior, di semester atas itu malah susah-susahnya kita buat ngejar nilai.jadi udah wajar kalau nanti ip nya jelek.

aku nggak mau terpaku pada pengalaman yang seolah sudah seperti takdir itu.

Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya

aku pernah sekali merubah takdir yang memang butuh usaha dan doa yang cukup keras, dan kali ini aku bertekad merubah takdir itu. perlu usaha yang jauh lebih berat, dan doa yang jauh lebih berat.
but, ill try...
aku nggak mau dengan mudah menyimpulkan sebelum mengalaminya

0 komentar:

Posting Komentar

prev next