Senin, 09 Mei 2011

Aku ingin kau cinta


Aku ingin kau cinta
Kemarin, sekarang, nanti,
ataupun ketika aku dekati mati
Aku tetap percaya padamu cinta

Mungkin, Tuhan menciptkan cinta sebagai sesuatu yang sederhana, manusialah yang terlalu membuatnya rumit dengan milyaran kata.

UTS, ujian tanpa senyum, udah selesai, berarti udah bebas dari tekanan lembar jawaban. Selama UTS, FB non aktif tapi twitternya hidup, banyak twit-twit galau, yang bicara tentang cinta, patah hati dan sodara-sodaranya. Jadi pengen share tentang cinta. Ya, cinta masih ngepop dikalangan anak manusia, jadi nggak ada salahnya kalau sekarang nulis tema cinta.

Banyak jalan untuk mencintai orang yang dicintai, pilihlah jalanmu itu dan bahagiakan dia.
Banyak alasan untuk membenci orang, tapi kadang kita tak mengetahui alasan pastinya mengapa jatuh cinta.
JATUH CINTA
            Pertama, jatuh cinta adalah proses awal dari menjalin hubungan cinta.
            Jatuh cinta bagi sebagian orang bukanlah hal yang sulit. Kenalan, tuker nomer hape, ngedate, jadian. Bisa jadi sesimple itu orang pacaran. Ada juga orang yang gonta-ganti pacar semudah mereka ganti baju tiap hari. Kesederhanaan jatuh cinta juga nggak bisa ditebak, faktor pandangan pertama, nggak sengaja ketemu, karena satu sekolah, satu kelas, satu organisasi, atau bahkan mungkin yang dulunya musuh sekarang udah nikah. Jatuh cinta emang nggak punya etika kalo bertamu, nggak pernah ngasih tahu si empunya hati kalau mau datang.
            Di sisi yang lain, jatuh cinta bukan hal yang mudah bagi sebagian orang lainnya. Selalu berbenturan dengan satu kata : RUMIT! Ya, ada orang yang sulit banget jatuh cinta, ada juga yang sulit buat orang lain nerima cintanya. Ada orang yang harus rela jadi mata-mata, menguntit tiap hari orang yang buatnya jatuh cinta, menyelidiki apapun yang dia lakukan, mencatat apapun yang dia suka, sampai akhirnya orang tersebut tahu banget detail-detail terkecil dari kehidupan orang yang dia suka. Tapi, karena terlalu lama menyelidik tanpa berani mengungkapkan perasaannya, yang dia dapat nol besar. Orang yang dia suka udah keburu diambil orang lain.
Ada yang berani mengungkapkannya, tapi ditolak. Sadisnya, dia nggak pernah berhenti buat ngejar orang yang dia suka, sampai akhirnya orang yang dia suka nyerah, bukan karena kasihan atau nggak ada pilihan lain, mungkin juga alasan itu benar, tapi mungkin juga karena dia mengakui kegigihan orang yang menyukainya. Ada orang yang beraninya hanya nitip salam, atau retronya, nyelipin surat diantara lembar-lembar buku catatan yang dia pinjem. Awalnya yang punya catatan cengar-cengir-merah-merona-tersipu-malu, tapi skenario yang berhasil cuma sampai disitu, karena lupa (atau biasanya sengaja) menulis nama pengirim. Orang yang dia sukai nggak akan pernah tahu siapa orang yang udah ngirim surat romantis itu. Ini bukan lagi jatuh cinta diam-diam, tapi jatuh cinta seorang pengecut.
Ada juga jatuh cinta yang gentleman, bersaing dengan sahabat untuk ngedapetin orang yang mereka berdua suka, konsekuensinya, salah satunya harus legowo menerima keputusan pilihan orang yang mereka suka. Bisa jadi malah bukan keduanya yang dipilih.
            Bagaimanapun juga, jatuh cinta butuh keberanian, kedewasaan, juga keikhlasan.

PACARAN & PUTUS
            Banyak orang bilang pacaran itu nggak seindah pdkt-nya, saat pdkt semuanya seolah dibuat sempurna tanpa cela, sementara saat pacaran isinya bertengkar aja tiap hari. Faktanya, orang yang sanggup membuat tersenyum belum tentu sanggup jadi pacar, orang yang mampu melindungi belum tentu mampu menjadi pendamping, orang yang mampu mengerti belum tentu mampu digantungi harapan tentang cinta.
            Ada yang terburu-buru mengambil keputusan untuk pacaran, karena udah nggak betah jomblo, atau iri karena mantan udah punya gandengan. Ditengah jalan, putus karena tahu belangnya.
            Kadang aku bingung, buat apa sih kita pacaran? Untuk nyari sakit hatinya? Biar punya alasan buat nangis saat putus? Biar punya alasan maki atau cemooh orang saat emosi memuncak pas bertengkar? Biar punya musuh? Biar nyimpen dendam? Beberapa orang saat pacaran malah sering berantem, nguras emosi banget, apa seperti ini yang dia cari?
            Lucunya, kadang setelah berkali-kali disakiti, berkali-kali berantem, anak manusia masih aja keukeuh buat jalin hubungan. Atau mungkin rasa sakitnya itu yang dicari. Kadang banyak yang bilang, “aku masih cinta dia, aku nggak bisa lepas dari dia, aku nggak bisa hidup tanpanya” atau “aku tahu dia sebenarnya masih cinta aku”. Hemh…kalo ngeliat orang bicara sama tembok, jalan-jalan sendirian ditengah malam yang sepi, biasanya mereka akan dianggap gila. Kita harus memukul tembok sampai runtuh baru kita diberi celah, kita harus berteriak sekencang-kencangnya biar ada orang yang menemani malam kita. Begitu juga dengan orang yang terus saja menyakiti, kita terkadang harus “menamparnya” agar menghargai kita, kita harus “berteriak” agar dia tahu apa yang kita mau. Tapi bila tak mau seperti itu atau telah melakukan yang seperti itu tetap saja dia tak bergeming, lebih baik cari yang lain.
            Sebenarnya, kita selalu sanggup untuk menjalani hidup sendirian, lalu kenapa kita seperti orang lemah yang menjijikkan berkata, “aku nggak sanggup hidup tanpa dia”.
Diatas langit masih ada langit, jangan pernah berpikir dia adalah orang yang paling baik di dunia, jadi nggak ada lagi yang lebih baik darinya, daripada hidup dengan orang yang tidak lebih baik dari dia, lebih baik terus disakiti saja. Keledai aja nggak sebodoh ini.
Kenangan indah dengannya adalah faktor utama yang membuat kita tetap saja bertahan ditengah pahitnya cinta. Kenangan adalah masa lalu, masa lalu tak akan bisa dirubah, tak akan bisa hilang asal tak dibuang, tak mungkin diulang karena tak ada detail hidup yang sama. Artinya, walaupun nggak lagi sama dia, kenangan itu bakal tetep ada dimemori kita selama kita nggak berusaha ngebuangnya. Dan nggak usah bodoh berharap kenangan-kenangan indah seperti itu bisa terulang lagi, dia udah berubah, dan kita masih orang yang sama, atau sebaliknya, bagaimana mungkin kenangan yang sama bisa tercipta dari subjek yang berbeda.
            Seringkali hal seperti yang aku tulis diatas itu ada pada diriku sendiri. Tapi, hidup itu belajar memiliki, belajar memahami, belajar melepaskan, dan belajar untuk melangkah ke depan.
            Aku sadar, kita pacaran untuk mencari kebahagiaan, teman dalam perjalanan hidup, sandaran, dan alasan mayor lainnya.
            Pacaran itu membuka harapan, yang awalnya awut-awutan dandanannya, sekarang dandannya cakep bener karena punya pacar yang cakep juga. Yang hidupnya nggak teratur jadi lebih teratur karena ada yang peduli. Yang punya kebiasaan buruk bisa hilang kebiasaannya karena ada yang suka marah-marah. Belajar berkorban, belajar menghargai perbedaan, belajar dewasa, dan masih banyak lagi hal-hal positif yang diajarkan cinta.
            Orang pacaran juga unik, ada yang setiap hari saling nulis diary khusus dibeli selama mereka jalin hubungan. Ada yang backstreet akhirnya perjuangannya direstui ortu. Ada yang sama-sama musisi akhirnya ngelahirin karya yang hebat banget. Ada yang sama-sama aktifis akhirnya bikin gerakan yang menguntungkan masyarakat luas. Ada yang nggak pernah pake acara nembak, tapi langgeng bertahun-tahun. Ada yang pacaran malah membuat keluarga jadi lebih harmonis. Ya, cinta satu orang saja sanggup mengubah banyak hal, apalagi cinta dua orang yang tulus disatukan, pasti akan mengajarkan hal-hal positif bagi dunia.
            Dalam pacaran, biasanya ada orang yang merasa setiap kali menjalin hubungan cinta selalu aja disakiti. Itu salah besar. Itu hanya melihat secara egois, bagaimana dengan kita, apa kita nggak pernah nyakitin dia?
Bagaimana mendeskripsikan pacaran? Silahkan deskripsikan sendiri, lama nggak ngerasain soalnya, hahaha.

JOMBLO
            Jomblo punya dua kategori, jomblo niat dan jomblo nggak laku.
            Jomblo niat sendiri bisa didefinisikan dalam dua kategori, jomblo niat nggak nyari, jomblo karena trauma sama mantan.
            JOMBLO NIAT NGGAK NYARI
            Jomblo macam ini, biasanya orang-orang yang punya prinsip nggak bakal pacaran, mereka maunya pacaran abis nikah, bukan setelah cerai, tapi abis akad nikah. Ada juga jomblo kategori ini yang setia sama status jomblonya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sampai-sampai dia nggak punya waktu sedikitpun buat anugerah Tuhan yang begitu indahnya, cinta.
            JOMBLO TRAUMA MANTAN
            Ada dua faktor utama yang membuat jomblo seperti ini akhirnya memutuskan berhenti dulu buat nyari pasangan. Karena telah disakiti cinta yang dulu atau sebaliknya, karena menyakiti mantan.
            Karena telah disakiti oleh cinta, akhirnya dia menyimpulkan bahwa semua jatuh cinta pasti sama. Memutuskan sendiri dan menutup diri dari orang-orang yang berusaha mencintainya. Butuh waktu lama untuk menyembuhkan trauma seperti ini. Karena rasa sakit yag dirasakan lebih kuat dari cinta yang orang lain coba tawarkan.
            Yang kedua karena menyakiti. Jujur, menyakiti itu terkadang jauh lebih menyakitkan daripada disakiti. Kalau menyesal, menyakiti itu sama saja dengan memberi sakit kepada orang lain dan diri sendiri, sumber rasa sakitnya pun berasal dari dua hal, rasa bersalah dan sesal. Untuk menyembuhkannya terkadang butuh waktu yang jauh lebih lama daripada orang yang disakiti, bahkan ada yang butuh waktu seumur hidup.
            Ada yang niat jomblo karena menyakiti mantan, butuh waktu yang lama baginya untuk pergi dari masa lalunya. Butuh waktu setahun untuk melupakan orang yang dicintai juga disakiti. Butuh waktu setahun lagi untuk menghapus rasa sesal dan bersalah. Dan mungkin butuh waktu setahun lagi untuk menjadikan dirinya pantas diamanahi cinta kembali.
            Selain itu, ada jomblo yang bukan karena nggak laku dia setia jomblo, tapi karena sadar diri. Ketika suka seseorang, dia mengejar, lalu saat udah bener-bener deket, dia tahu yang dikejar itu juga suka, tapi karena dia sadar diri, orang yang dia sukai itu terlalu baik untuk orang sepertinya, dia memutuskan untuk tidak mengungkapkan cinta. Karena orang baik akan dapat orang baik, dan dia merasa belum cukup baik untuk menjadi sandaran bagi yang dicintai.
            JOMBLO NGGAK LAKU
            Ehm…pasti udah bisa mendeskripsikan sendiri kan?

SELINGKUH
            Sampai sekarang aku nggak ngerti kenapa banyak orang milih selingkuh.
            Pernah selingkuh? Enggak? Aku pernah, kalau boleh dikatakan selingkuh sih. Tapi aku juga nggak ngerti kenapa selingkuh.
            Ceritanya begini, sebelum jadian aku deket dengan dua orang, yang akhirnya aku mesti milih salah satu. Setelah jalan dengan yang aku pilih, sebut aja si A, aku juga masih jalin komunikasi dengan si B. Si B mengakui perasaannya ke aku, tapi terlambat. Lucunya, terlambat bukan jadi alasan buat kita saling jalin hubungan. Saat aku merindukan si A, yang notabene pacar sendiri, aku juga menyimpan rindu buat si B. Aku nggak pernah punya pikiran bakal selingkuh dan menyakiti si A, tapi aku berniat bisa membahagiakan keduanya, tapi prioritasku si A. Ternyata nggak bisa. Semuanya berjalan begitu saja, dan tiba-tiba semua orang berteriak selingkuh. Entahlah.
            Manusia memang lucu, udah punya satu, masih aja mencoba mencari yang kedua.
            Bila satu hati saja kita nggak bisa jamin bisa bahagiakan orang yang kita cinta, apalagi bila harus membaginya dengan orang lain.
            Entahlah, kenapa orang itu selingkuh? Apa karena bisikan setan? Setan iri manusia bisa menikmati kebahagiaan cinta sementara dirinya dikutuk disana.

Cinta…diam dan manusia menggerakkannya
Cinta…karenanya manusia melihat lebih jelas
Cinta…karenanya manusia mendengar lebih peka
Cinta…
Cinta…
Cinta…
Milyaran kata membuatnya terlihat megah
Bagaimana bila ternyata Tuhan menciptakannya sebagai sosok sederhana
Karena kesederhanannya itulah dia istimewa, dipuja, dan menjadi rebutan
Cinta…tak pernah salah memilih manusia
Manusia yang salah mengartikan
Cinta…tak pernah datang diwaktu yang salah
Manusia yang egois mengacuhkannya
Cinta…

0 komentar:

Posting Komentar

prev next