Sabtu, 06 November 2010

karya dari sudut pandang aku

Setiap orang bisa menjadi pemenang. Dan mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia, menjadi pemenang. Sementara karya adalah pelengkap dan penunjang untuk meraih mimpi, serta tindak lanjut setelah meraih mimpi dan menjadi pemenang. Karya adalah hasil dari pengamatan, perenungan, pemikiran, pemahaman, dan akhirnya menjadi kelahiran dari karya itu sendiri. Karya bisa berupa apapun, berupa seni, pengetahuan, teknologi atau apapun jenisnya. Karya juga bisa mempengaruhi seseorang dan juga bisa berdampak positif ataupun negatif. Tapi, tujuan dari sebuah karya adalah untuk menyatakan kita “ada”. Tidak hanya sekedar ada, tapi menjadi “ada” yang memiliki makna. Tidak seperti akta kelahiran, KTP, KTA, KTM, maupun kartu-kartu identitas lainnya, dan tanda pengenal lainnya, yang hanya menunjukkan bahwa kita ada karena kita lahir dan hadir atau sedang menjalani suatu program studi. Tapi karya menunjukkan kita ada, kita pernah ada, dan diakui keberadaan kita karena kemampuan kita.

Menjadi pemenang bisa kita sebut sebagai obsesi. Meraih mimpi bisa kita namakan sebagai ambisi. Dan berkarya bukanlah termasuk kedua-duanya, karya lebih kepada memberi makna dari mimpi dan pemenang. Karya bukanlah ambisi ataupun obsesi, lantas apa? Karya, menurut saya, adalah sebagai sarana untuk menghidupkan kehidupan dengan membuat kita menjadi “ada”. Yah, mungkin pada dasarnya ini adalah sebuah transportasi untuk mendapatkan pengakuan. Pengakuan tentang hasil perjalanan dan pemikiran yang telah kita rangkum menjadi karya. “Kita adalah apa yang kita pikirkan, kita semua bangkit dengan pikiran, dan dengan pikiran kita merubah dunia.” Begitu kata Shanaz Haque. Dan karya adalah buah dari hasil pikiran kita yang nantinya membuat kita ada. Seperti kata pepatah, Cogito Ergo Sum yang artinya adalah aku berpikir maka aku ada. Karya yang besar atau kecil, akan memberikan dampak terhadap perkembangan dunia. Orang yang berkarya adalah orang yang sedang melibatkan diri dan terlibat dalam perkembangan dunia.

Leonardo Da Vinci adalah seniman luar biasa, bayangkan bila dulunya dia hanya bermimpi menjadi seorang pelukis, setelah mendapatkan label pelukis dia berhenti dan tidak berkarya. Maka tidak akan ada Vitruvian yang termasyhur itu. Einstein, bila ia hanya bermimpi menjadi ahli fisika, maka dia hanya akan belajar tanpa peduli dengan sebuah kemajuan teknologi dan tidak akna mengembangkan teknologi yang telah ada, sehingga mungkin tidak akan ada teori relativitas. Andrea Hirata, bagaimana bila dulu setelah selesai kuliah dia tidak membuat novel, kita mungkin tidak akan kenal dengan dia, kita mungkin kita tidak akan terinspirasi oleh pengalaman luar biasanya. Dan bayangkan bila orang-orang berpengaruh di dunia, hanya bermimpi tanpa berkarya. Mungkin dunia ini tidak akan menjadi seperti sekarang. Contoh-contoh di atas memberikan sedikit penjelasan bahwa karya adalah sebuah pengakuan tentang “keberadaan” mereka. Mereka “ada” karena karya, dan karya memberikan pengaruh bagi perkembangan dunia, entah kecil atau besar. Karya yang baik adalah karya yang di dalamnya memiliki sebuah jiwa, semangat dan tujuan mulia. Karena banyak orang berkarya namun yang bisa berpengaruh besar dalam perkembangan dunia adalah karya yang memiliki ketiga unsur tersebut.

Meneladani dari apa yang orang-orang pekarya lakukan, saya juga ingin menghasilkan minimal sebuah karya. Karya yang memberi pengaruh, pengaruh positif tentunya, seberapapun hasilnya. Dan karena saya ingin “ada”, saya ingin diakui “keberadaan” saya. Saat ini saya sedang dalam proses menghasilkan karya, saya optimis karya saya akan berbuah manis, karena saya sedang memasukkan ketiga unsur diatas. Karya saya ini bukan sebuah kenekatan tapi sebuah tekad, tekad yang terselip tujuan yang insya Allah mulia. Saya bertekad akan menyelesaikan apa yang telah saya mulai ini, mungkin tahun ini, bisa tahun depan, atau tahun depannya lagi. Saya tidak mau terburu-buru, karena saya sangat menyadari ilmu yang saya miliki mungkin baru sepersejuta dari bagian sebutir pasir. Saya sudah memiliki konsep karyanya, tinggal dimatangkan “saja”, namun butuh waktu yang tidak sebentar. Saya perlu menambah, meng-upgrade, dan me-refresh ilmu saya. Kemenangan dan impian, untuk meraihnya diperlukan keyakinan dan doa, saya yakin saya akan menyelesaikan karya saya ini, dan saya mohon doanya dari kawan-kawan semua. Mari kita berkarya, mari menjadikan dunia mengakui “keberadaan” negeri ini dengan karya kita. Salam semangat dari masa depan cerah unttuk kalian semua teman. Saya juga menunggu karya dari teman-teman.

0 komentar:

Posting Komentar

prev next