Rabu, 13 Juli 2011

ide gue 2

Pemuda Indonesia saat ini terlalu disibukkan dengan jalan-jalan, bercinta, dan bermain game. Pemuda Indonesia saat ini juga tengah didoktrin lagu melayu sendu, sinetron yang isinya hanya pertengkaran dan tangisan cengeng yang tidak mendidik, film-film horror konyol dengan model pengumbar birahi, serta aksi-aksi porno yang disebarluaskan di media-media. Hal-hal tersebut menjadikan pemuda Indonesia meninggalkan ciri khas mereka, yang idealis, kreatif dan humanis.
Sebagian pemuda sekarang, egois dan tak tahu tanggung jawab. Mereka hanya asyik mengikuti mode pakaian, aliran lagu yang sedang booming, memadu kasih, mengobrol lelucon yang tak berguna, tanpa sekalipun berbicara tentang nasib bangsa dan hal lain yang tak ada sangkut pautnya dengan “Indonesia yang lebih baik”. Mereka merasa, adalah tugas generasi tua yang mengurusi masalah bangsa, sementara kita hanya perlu berhura-hura selagi masih muda.
Tua bukan berarti becus mengurusi bangsa, lihat kesewenang-wenangan Soekarno dan Soeharto, membuat rakyat semakin melarat dan menderita. Tua bukan berarti selalu benar, lihat ulah-ulah bupati dan gubernur yang selalu ingin terlihat “cantik” dihadapan rakyat dan pemerintah pusat, bukankah itu berarti menjilat.
Kita telah mengerti hal-hal tersebut sejak lama, tapi kita hanya kurang memahami arti diri kita bagi Indonesia. Sejak kematian pemuda-pemuda intelektual dan idealis macam Chairil Anwar dan Soe Hok Gie, serta kepergian WS Rendra baru-baru ini, kita sebagai pemuda “millennium baru” diberi amanah untuk member solusi kepada masalah-masalah negeri. Yang sebelumnya telah diemban pemuda-pemuda jaman dulu.
Dan kita telah lama berdiam diri, terhadap masalah-masalah negeri. Kita sudah terlalu lama menggunakan cara-cara anarkis untuk mengkritik penguasa. Aku, bagian dari kalian pemuda, mengajak untuk mengepalkan tangan setinggi-tingginya dan mulai mengobarkan perang kepada ketidak adilan, kemunafikkan dan kesewenang-wenangan. Kita kaum muda tidak perlu mengganti generasi muda yang salah, untuk saat ini, kita hanya perlu mengawasi dan mengoreksi apapun yang menyimpang dari tujuan awal kemerdekaan bangsa. Tapi kawanku, pemuda yang gagah berani, kita patut memancung secepat-cepatnya jabatan yang dimiliki para koruptor yang membuat rakyat kian melarat.
Inilah saatnya kawanku, dengan ,meneruskan perjuangan estafet dan tanpa henti, kita mengembalikan seutuh-utuhnya cita-cita negeri ini tanpa mau berkompromi. Karena pemuda idealis negeri ini telah muak dengan ucapan berbau busuk milik pengisi jabatan. Hanya kepada keadilan dan pemuda, Indonesia berharap.  

0 komentar:

Posting Komentar

prev next